SEJARAH
Pada tahun 1970-an, masyarakat Sumatera Barat mempunyai impian dan
harapan untuk mempunyai fakultas teknik yang nantinya dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkompeten dibidang kerekayasaan. Impian ini
terwujud pada tahun 1985, dimana Dirjen Dikti menerbitkan SK Dirjen
Dikti No. 01/Dikti/1985 tanggal 4 Januari 1985 untuk pendirian dua
program studi yaitu Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Teknik
Mesin Universitas Andalas. Pada awal pendiriannya kedua program studi
ini masih dibawah binanaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA) Universitas Andalas. Pada awal penerimaan mahasiswa yang
diterima adalah 40 orang.
Diawal awal pendirian ini, Prodi Teknik
Sipil banyak mendapat bantuan dari ITB, PT. Semen Padang, PLN wilayah
Sumbar, PU wilayah Sumbar bahkan dari Politeknik Universitas Andalas
yang belakangan ini telah menjadi Politeknik Negeri Padang. Bantuan yang
diberikan pada saat itu adalah berupa tenaga pengajar yang sudah
berpengalaman dibidang kerekayasaan, fasilitas laboratorium untuk
praktikum, bantuan kerjasama untuk pengembangan sumber daya manusia
bahkan bantuan bimbingan tugas akhir di ITB. Dengan demikian, walaupun
terhitung baru, Prodi Teknik Sipil Universitas Andalas mampu
mengembangkan sistem pendidikan yang menghasilkan sarjana yang kompeten
dibidang kerekayasaan.
Bantuan yang sangat bermanfaat sekali
dalam pengembangan institusi diperoleh Prodi Teknik Sipil Universitas
Andalas adalah dari Higher Education Development Support - Japan
International Corporation Agency (HEDS-JICA), dimulai tahun 1991.
Bantuan yang diberikan berupa pengembangan dosen dan skim hibah
penelitian. Bantuan pengembangan dosen yang diberikan oleh proyek
HEDS-JICA ini adalah berupa kesempatan untuk mengikuti seminar,
pelatihan, studi lanjut (S2) di ITB, dan program magang non-degree
training selama 6 bulan di Jepang. Selain itu HEDS-JICA juga menyediakan
skim hibah penelitian untuk dosen. Berbekal pengalaman training dan
penelitian ini, beberapa orang dosen ada yang berhasil mendapatkan
beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Jepang untuk studi lanjut S3 ke
Jepang. Bantuan dari proyek HEDS-JICA berakhir pada tahun 1998 dan
dalam skala yang lebih kecil dilanjutkan dengan proyek HEDS-DIKTI sampai
tahun 2002.
Selain mendapat bantuan dari proyek HEDS, tahun 1996 –
2002, Prodi Teknik Sipil mendapat bantuan dari Engineering Education
Development Project – Asia Development Bank (EEDP-ADB). Bantuan proyek
ini berupa pembangunan kampus baru di Limau Manis, dan pemberian
beasiswa untuk staf pengajar yang melanjutkan studi S2 dan S3 ke
berbagai negara berbahasa Inggris. Selanjutnya, bantuan yang sangat
siginifikan dalam pengembangan kapasitas dosen juga didapat dari
beasiswa Luar Negeri Dikti mulai tahun 2008.
Berbekal dari kemampuan
pengembangan sumber daya manusia, tenaga kependidikan dan sarana dan
prasarana, maka saat ini, di bawah Jurusan Teknik Sipil Universitas
Andalas, telah dibuka pula Prodi S2 Teknik Sipil berdasarkan SK
Pendirian No 1662/D/T/2008 tanggal 21 Mei 2008, dengan SK Perpanjangan
No. 4673/D/T/K-N/2010 tanggal 1 Desember 2010. Bahkan Program Studi S3
Teknik Sipil Universitas Andalas juga sudah mempunyai izin untuk
diselenggarakan berdasarkan SK no 25/KPT/I/2018.
Meskipun kondisi
Prodi Teknik Sipil agak terganggu dengan musibah gempa 30 September
2009, namun ini justru menjadi peluang untuk menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak seperti BNPB dan universitas terkemuka dalam hal
riset-riset dibidang kebencanaan. Dan riset dibidang kebencanaan inilah
yang menjadi primadona berdaya saing global dari Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Andalas.
LAB
Pada saat ini Jurusan Teknik Sipil mempunyai lima kelompok keahlian (KK) yaitu KK Struktur, KK Transportasi, KkK Geoteknik, KK Sumber Daya Air dan KK Manajemen Konstruksi dan Infrastruktur. Jurusan Teknik Sipil dibuka dengan tujuan mempersiapkan tenaga-tenaga ahli dalam bidang konstruksi yang dibutuhkan dalam pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut Jurusan Teknik Sipil dilengkapi dengan fasilitas laboratorium.Laboratorium-laboratorium yang ada di Jurusan Teknik Sipil meliputi :
- Laboratorium Material Struktur
- Laboratorium Jalan Raya
- Laboratorium Mekanika Tanah
- Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
- Lab Komputasi
- Laboratorium Survey dan Pemetaan
- Laboratorium Teknologi Bangunan dan Pemodelan
- Laboratorium Manajemen Rekayasa Konstruksi
- Laboratorium Komputasi
Seluruh praktikum wajib Jurusan Teknik Sipil yang terdiri dari 10 praktikum wajib jurusan dilaksanakan di laboratorium yang semuanya merupakan milik sendiri. Setiap laboratorium dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan laboratorium yang menunjang untuk pelaksanaan praktikum.
PROGRAM STUDI
Visi
“Menjadi Program Studi Teknik Sipil yang bermartabat dan bereputasi internasional yang berorientasi pada pengurangan risiko bencana.”
Misi
- Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang bermartabat dan berkualitas dalam bidang rekayasa sipil.
- Menyelenggarakan penelitian yang bereputasi internasional dan berorientasi pada pengurangan risiko bencana.
- Melakukan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dan aplikatif dalam bidang rekayasa sipil.
- Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, pemerintahan, dan dunia usaha.
- Mewujudkan tata kelola yang baik dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Tujuan
- Menghasilkan Sarjana Teknik Sipil yang berdaya saing global, mempunyai jiwa kewirausahaan, dan berkarakter.
- Menghasilkan penelitian dalam bidang rekayasa sipil yang berorientasi pada pengurangan risiko bencana.
- Menerapkan pengetahuan dan teknologi untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
- Menghasilkan jejaring kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri.
- Terwujudnya tata kelola yang transparan, akuntabel, dan kredibel dalam rangka mewujudkan suasana akademik yang kondusif.